Studi Kasus Minimarket
Deskripsi Permasalahan
Sebuah minimarket yang menjual berbagai jenis barang kebutuhan sehari-hari memiliki sebuah sistem informasi untuk mengelola penjualan secara langsung (point of sales), pengadaan barang, dan stock control. Proses bisnis dalam penjualan barangnya dimulai pada saat customermemilih barang yang akan dibeli. Setelah customer memutuskan untuk membeli barang tersebut, maka kasir akan meminta informasi tentang identitas customer untuk dicatat jika customer yang bersangkutan terdaftar sebagai member. Namun jika customer tersebut bukanlah member minimarket, maka data-data customer akan diabaikan. Kemudian kasir akan membuatkan nota penjualan barang. Setelah barang diterima oleh customer, customer akan melakukan pembayaran. Proses berakhir ketika kasir memberikan bukti pembayaran kepada customer. Sistem informasi yang tersedia tidak melayani proses pengembalian barang dan pemesanan barang. Proses bisnis untuk pembelian barang dari supplier dimulai ketika pihak minimarketmenghubungi supplierdan memesan barang. Supplierkemudian akan membuatkan nota pembelian. Barang yang sudah dipesan lalu akan diantarkan ke minimarket. Jika barang sudah diterima, maka proses yang terjadi adalah pembayaran dari pihak minimarket ke pihak supplier. Setelah semua proses pembayaran selesai, supplier akan memberikan bukti pembayaran dan proses selesai. Seperti halnya pada proses penjualan, proses pembelian tidak menangani pengembalian barang kepada supplier. Untuk proses stock control, dilakukan proses pencatatan terhadap barang yang disupply, barang yang dibeli oleh customerdan sisa barang yang ada di gudang per harinya. Hal ini dimaksudkan agar setiap keluar masuknya barang yang ada dapat terawasi dan menjaga barang selalu tersedia di gudang.
Perancangan ERD
Berikut ini perancangan ERD untuk minimarkettersebut diatas
Perancangan Star Schema
Star schemamerupakan salah satu alat pendukung pengambilan keputusan, maka dari itu perancangan star schemadisesuaikan dengan kebutuhan pihak manajerial dalam pengambilan suatu keputusan. Jika pihak manajerial membutuhkan data-data mengenai penjualan untuk mengambil keputusan tertentu, maka akan dirancang star schemauntuk penjualan saja. Berikut adalah perancangan star schema untuk proses penjualan :
Dari perancangan star schema diatas, yang berperan sebagai fact tableadalah tabel penjualan. Tabel penjualan disini merupakan penggabungan dari beberapa atribut dari entitas penjualan dengan beberapa atribut dari entitas detail_penjualan pada ERD yang dirancang sebelumnya. Penggabungan ini dapat dilakukan selagi hal tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan. Tabel penjualan dijadikan sebagai fact table karena tabel penjualan merupakan tabel utama yang berisikan kumpulan primary key dari tabel-tabel lainnya. Dimension table untuk skema diatas adalah tabel customer, tabel barang, dan tabel tanggal karena primary key dari tabel-tabel tersebut berhubungan dengan salah satu composite key yang ada pada fact table. Star schemauntuk pembelian akan dirancang jika manajer membutuhkan data-data pendukung pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pembelian. Berikut ini merupakan perancangan star schema untuk proses pembelian :
Pada star schemadiatas yang berperan sebagai fact tableadalah tabel pembelian sedangkan dimension table-nya adalah tabel supplier, tabel barang, dan tabel tanggal. Seperti pada star schemapenjualan, tabel pembelian dijadikan sebagai fact tablekarena tabel ini merupakan tabel utama yang berisikan kumpulan primary keydari tabel-tabel lainnya. Tabel pembelian disini juga merupakan penggabungan dari beberapa field pada tabel pembelian dan tabel detail_pembelian pada ERD sebelumnya. Tabel supplier, tabel barang, dan tabel tanggal dijadikan sebagaidimension tablekarena primary key dari tabel-tabel tersebut berhubungan dengan salah satu composite keyyang ada pada tabel pembelian. Berikut ini merupakan star schema untuk proses stock control pada minimarketyang telah dijabarkan sebelumnya. Dalam skema ini yang berperan sebagai fact tableadalah tabel stock, sedangkan dimension table-nya adalah tabel tanggal dan tabel barang. Pada tabel stock terdapat primary key dari tabel barang yaitu ID_Tanggal serta terdapat pula primary keydari tabel barang yaitu ID_Barang.
Dari seluruh perancangan star schemadiatas dapat diketahui bahwa perancangan
tiap skema hanya terbatas berdasarkan satu proses tertentu saja, misalnya proses
penjualan saja, proses pembelian saja atau proses stock controlsaja.
Perancangan Snowflake Schema
Snowflakes schema merupakan pengembangan dari star schema, dimana setiap dimension table yang ada dipecah kembali menjadi bentuk yang lebih sederhana sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan. Gambar 5 di atas merupakan gambar snowflakes schemauntuk proses penjualan. Star schema pembelian dapat dipecah kembali menjadi bentuk yang lebih detail pada dimension table-nya sehingga akan menghasilkan sebuah snowflake schema. Berikut adalah gambar dari snowflake schemauntuk proses pembelian :
Sedangkan gambar dibawah ini merupakan gambar snowflakes schemadari proses
stock control:
Pada ketiga snowflakes schema diatas diketahui bahwa tiap-tiap dimension table
mengalami normalisasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hirarki dari tabel-tabel
yang ada sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan berdasarkan hirarki
tersebut.